Manusia Sebagai Makhluk Hidup
Manusia
adalah makhluk biologis yang sampai pada batas-batas tertentu terikat pada
kodrat alam.Manusia membutuhkan udara untuk bernafas serta makan untuk
mempertahankan hidupnya.untuk melanjutkan keturunanya, manusia memerlukan
hubungan seksual.susunan saraf, susunan tulang dan otot, peredaran darah,
denyutan jantung, dan bekerjanya kelenjar-kelenjar,sudah diatur secara teratur
dan tidak dapat diubah.[1]
Tiap-tiap
makhluk hidup mempunyai bagian-bagian tubuh, ada yang sederhana terdiri dari
satu atau dua sel, yang membentuk satu tubuh.Namun bagian-bagian tubuh merupakan
sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.setiap bagian mempunyai
fungsinya sendiri-sendiri dan fungsi-fungsi itu dikordinasikan agar makhluk
yang bersangkutan mampu beradaptasi dan bertahan dalam lingkungannya.[2]
Perkembangan
berarti perubahan secara kualitatif. bahwa perkembangan bukan sekedar
penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan
kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan
fungsi yang kompleks.pada dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling
bertentangan yang terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan
dan perkembangan.[3]
Sikap
terhadap perubahan dalam perkembangan selalu terjadi ada yang sifatnya fisik
dan psikologis, banyak orang tidak sepenuhnya menyadari kecuali apabila
perubahan-perubahan itu terjadi secara mendadak atau jelas mempengaruhi pola
kehidupan mereka. Kebanyakan orang cenderung beranggapan bahwa masa lalu akan
baik ketimbang masa kini.sekalipun kebanyakan anak-anak merindukan kembali saat-saat
mereka yang penuh periang di masa anak-anak.[4]
Perkembangan
manusia ada proses yang dinamakan pematangan yaitu proses pertumbuhan yang
menyangkut penyempurnaan fungsi-fungsi tubuh secara alamiah.selanjutnya akan
terbelah menurut panjangnya dan membentuk dua sel baru.sel yang sudah matang
mengandung dua puluh tiga kromsom,dikenal sebagai sel haploid.dalam
spermatozoon,terdapat empat sel baru yang disebut spermatid.[5]
Adapun
ovulasi adalah tahapan pendahuluan perkembangan yang terjadi hanya pada sel-sel
wanita.ovulasi adalah proses lepasnya sel telur yang matang pada siklus
haid.adapun pembuahan yang terjadi pada masa kehamilan merupakan tahap ketiga
dari permulaan perkembangan sejak mulainya kehidupan baru.Periode masa bayi
neonatal mencakup sekitar dua minggu pertama dari kehidupan, yaitu waktu yang
diperlukan bayi neonatal untuk menysuaikan diri dengan lingkungan baru diluar
rahim ibu.[6]
Bayi
neonatal harus melakukan empat penyesuain pokok pada kehidupan pascanatal dan
agar bisa hidup harus melakukan diri secepatnya.penyesuain diri mencakup
perubahan suhu, mengisap dan menelan, bernapas dan pembuangan kotoran. Periode
masa bayi neonatal mencakup sekitar dua minggu pertama dari kehidupan, yaitu
waktu yang diperlukan bayi neonatal untuk menysuaikan diri dengan lingkungan
baru diluar rahim ibu.[7]
Perkembangan
masa kanak-kanak meliputi Tinggi,berat badan,perbandingan
tubuh,kesederhanaan,perbandingan otot-lemak,gigi.status sosial ekonomi keluarga
juga sangat mempengaruhi jumlah dan jenis keterampilan yang dipelajari
anak-anak.keterampilan menolong diri sendiri,keterampilan menolong orang
lain,keterampilan sekolah,keterampilan bermain.
Tahap
Tahap Pubertas :
Tahap
prapuber tahap ini bertumpah tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa
kanak-kanak pada dua tahun terakhir masa kanak-kanak pada saat anak dianggap
sebagai prapuber, yaitu bukan lagi seseorang anak tetapi belum juga seorang
remaja.Tahap puber yaitu tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa
kanak-kanak dan masa remaja saat dimana criteria kematangan seksual muncul haid
pada anak perempuan dan pengalaman mimpi basah untuk laki-laki selama tahap
remaja.tahap pascapuber yaitu tahap ini bertumpah tindih dengan tahun pertama
atau kedua masa remaja.selama tahap ini, ciri ciri seks sekunder telah
berkembang baik dan organ-organ seks mulai berfungsi secara matang.[8]
Dimensi-Dimensi
Kemanusiaan
1. Antara
yang satu dengan orang-orang lainnya terdapat berbagai perbedaan yang
kadang-kadang bahkan sangat besar.persamaan diantara orang-orang itu memang
banyak, seperti sama-sama memerlukan makanan,minuman,sama-sama menghendaki
kesenangan dan kebahagiaan.ada peribahasan yang mengambarkan Air cucuran dari atap jatuhnya ke pelimbahan
juga,bahwa anak mewarisi sifat-sifat orangtuanya.[9]
2. Semua
orang memerlukan orang lain. Tiada seorangpun memperoleh kehidupan yang
menyenangkan dan membahagiakan apabila orang tidak pernah berperanan
terhadapnya.[10]
3. Kehidupan
manusia tidak bersifat acak ataupun semabarangan,tetapi mengikuti aturan-aturan
tertentu.hampir semua kegiatan manusia,baik perseorangan maupun kelompok,
mengikuti aturan-aturan tertentu.[11]
4. Dari
sudut tinjauan agama, kehidupan tidak semata-mata kehidupan di dunia fana,
melainkan juga menjangkau kehidupan di akhirat.semakin disadari keterkaitan
pada sang pencipta, Tuhan Yang Maha Esa.[12]
5. Manusia
seutuhnya yaitu mereka yang mampu menciptakan dan memperoleh kesenangan dan
kebahagiaan bagi dirinya sendiri dan bagi lingkunganya berkat pengembangan yang
optimal segenap potensi yang ada pada dirinya sendiri,seiring dengan
pengembangan suasana kebersamaan dengan lingkungan sosialnya.sesuai dengan
aturan ketentuan yang berlaku. Dari sudut tinjauan agama, kehidupan tidak
semata-mata kehidupan di dunia fana, melainkan juga menjangkau kehidupan di
akhirat.semakin disadari keterkaitan pada sang pencipta, Tuhan Yang Maha Esa.[13]
Ciri-Ciri manusia yang
dapat berfungsi ideal yaitu menacapai penghayatan yang penuh tentang makna
hidup dan kehidupan, bebas memilih dalam bertindak, bertanggung jawab secara
pribadi terhadap segala tindakan, melibatkan diri dalam kehidupan bersama orang
lain,memiliki orientasi yang realistik.[14]
[1]SARLITOW.SARWONO,1983.PengantarPsikologiUmum,PTRajaGrafindo
persada:Jakarta,hlm 42
[2]
Ibid, hlm 44-45
[3]
Elizabeth B. Hurlock, 2015.Psikologi Perkembangan.
Erlangga:Jakarta, hlm 2
[4] Ibid,
hlm 4
[5]
SARLITO W.SARWONO,Op.Cit, hlm 55
[6] Elizabeth B. Hurlock, 2015.Psikologi Perkembangan. Erlangga:Jakarta,
hlm 71
[7]
Elizabeth B. Hurlock,Loc.Cit, hlm 71
[8]
Ibid, hlm 185
[9]
Prayitno,2015. Dasar-dasar bimbingan dan
konseling, PT Rineka cipta:Jakarta, hlm 12
[10] Ibid,
hlm 13
[11]Ibid,
hlm 14
[12] Ibid,
hlm 15
[13] Prayitno,
Loc.cit, hlm 20
[14]
Ibid, hlm 21